Teknologi Komunikasi Dan Informasi




Rangkuman Inisiasi Teknologi Komunikasi Dan Informasi



Inisiasi 1- Fungsi dan peran data dalam sistem informasi

Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Data


Dengan semakin tingginya persaingan terutama di dunia bisnis karena semakin berkembangnya teknologi maka banyak ditemukan kendala dan risiko di segala bidang. Oleh karena itu, diperlukan berbagai macam usaha untuk mengatasi kendala dan  risiko di dalam lingkungan perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan informasi yang relevan dan akurat. Dalam hal ini, informasi merupakan suatu faktor utama dalam mencapai tujuan dari segala usaha di dalam lingkungan perusahaan.
Dalam proses pengambilan keputusan diperlukan suatu analisis dari data yang ada untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan tepat sangat penting karena merupakan substitusi dari kendala atau risiko yang melingkupi proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, informasi merupakan suatu faktor pendukung dalam proses pengambilan keputusan, supaya menghasilkan keputusan yang baik dan benar.
Ketersediaan data dan informasi yang dimiliki oleh suatu institusi akan sangat membantu proses pengambilan keputusan atau kebijakan yang menyangkut kepentingan bersama. Pengambilan keputusan/kebijakan yang didukung oleh data akan berpengaruh besar terhadap pola implementasi di lapangan. Sebaliknya keputusan yang diambil secara spekulasi biasanya akan berujung kepada kegagalan.
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan disimpan serta diambil kapan saja jika diperlukan. Untuk data manual yang ditulis dalam format kertas maka data ini sangat rentan. Karena setiap saat, ada hal yang bisa membuat data tersebut hilang. Namun, apabila data telah terdigitalisasi, data tersebut akan dapat dengan mudah digandakan, di-backup dan disebarkan. Namun, data yang telah terdigitalisasi ini pun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dianalisis apabila tidak digabungkan ke dalam suatu sistem informasi.
Sistem informasi adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan sekaligus menganalisa data-data yang sudah diinput serta menghasilkan suatu format laporan yang merepresentasikan data-data yang telah diinput. Sistem informasi merupakan gabungan antara bahasa pemrograman yang didukung dengan sistem basis data.

Suatu sistem informasi dibangun dari subsistem-subsistem yang terdiri atas:
  1. Perangkat keras (hardware);
  2. Perangkat lunak (software);
  3. Manusia (brainware);
  4. Data;
  5. Prosedur.

Data dan Organisasi

Informasi mempunyai 3 tugas utama di dalam sebuah organisasi, yaitu:
  1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha;
  2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen;
  3. Mendukung persaingan keuntungan strategis

inisiasi 2


Pengantar Teknologi Hardware

Perangkat keras (hardware) merupakan salah satu unsur pembentuk sistem informasi. Kehandalan perangkat keras yang digunakan juga akan menentukan kinerja sistem.  Namun sejauhmana spesifikasi perangkat keras yang harus digunakan sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi, perlu suatu analisis tersendiri sehingga implementasi perangkat keras sesuai dengan kebutuhan organisasi. 
Penerapan internet untuk menyebarkan informasi koleksi perpustakaan menuntut adanya perangkat keras yang tidak saja untuk mempermudah memenuhi kebutuhan pengguna yang datang langsung ke perpustakaan, namun juga untuk kebutuhan para pengguna yang berada jauh dari lokasi perpustakaan. Oleh karena itu dalam perencanaan penggunaan perangkat keras perlu diketahui secara rinci apa saja jenis dan bagaimana konfigurasi yang akan diterapkan di perpustakaan.
Teknologi merupakan hasil karya kreasi dan inovasi manusia untuk mempermudah berbagai proses dan kegiatan dalam kehidupannya. Penerapan keilmuan untuk mempelajari dan kemampuan mengembangkan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik dalam suatu bidang tertentu. Jadi, teknologi dapat diartikan sebagai suatu aplikasi dari ilmu dan rekayasa untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Era sistem informasi dimulai tahun 1980, teori manajemen modern mulai diperkenalkan dan yang paling banyak dipelajari adalah teori manajemen perubahan. Semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pada pentingnya TI sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan. Era jaringan dimulai pertengahan tahun 1980, penggunaan komputer yang terintegrasi telah diperkenalkan. Jaringan yang biasa disebut dengan LAN (Local Area Network) atau MAN (Metropolitan Area Network) di dalam suatu perusahaan atau gedung. Selanjutnya era jaringan global dimulai tahun 1990, organisasi sudah dihubungkan dengan jaringan sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi telekomunikasi melalui internet. Transaksi dapat dilakukan dengan internet melalui transaksi elektronik bahkan pembayaranpun dilakukan dengan elektronik (electronic payment).
Teknologi informasi dapat dipergunakan untuk menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. Teknologi informasi juga dapat memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi dari suatu tugas atau proses. Selain itu, teknologi informasi juga berpengaruh pada restrukturisasi peran manusia.
Teknologi yang berkembang saat ini dan banyak dimanfaatkan olh berbagai pihak serta berbagai kepentingan, diantarnya


Nirkawat (Wireless)

Teknologi nirkawat dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.  Teknologi ini memungkinkan pengiriman data dan informasi tanpa menggunakan media kabel.
Beberapa keuntungan  dari teknologi nirkawat antara lain :
a. meningkatkan produktivitas,
b. meningkatkan fleksibilitas kerja,
c. real time akses yang sangat membantu untuk menimpermudah pengambilan keputusan,
d. mengurangi pemeliharaan.

Jenis Perangkat Keras (Hardware)


Perangkat keras komputer adalah fisik dari komputer itu sendiri yang berisi sirkuit digital. Komputer dibentuk oleh perangkat yang dikenal dengan perangkat keras (hardware).  Perangkat keras berfungsi sebagai input, pemroses dan output. Input dihasilkan oleh input device, pemroses dilaksanakan oleh CPU dan output dikerjakan oleh output device.

inisiasi 3-Perpustakaan Elektronik

Penerapan konsep teknologi informasi  untuk  membangun  perpustakaan elektronik


Perkembangan perpustakaan elektronik mempunyai kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu di Indonesia. Hal tersebut terjadi terutama karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta tuntutan pengguna yang semakin tinggi terhadap kemudahan akses dan kecepatan mendapatkan informasi.


Tuntutan yang semakin tinggi dari pengguna merupakan paradigma baru dari prilaku pengguna saat ini. Apabila perpustakaan tidak mengakomodasi tuntutan ini maka ada kemungkinan perpustakaan akan semakin ditinggalkan oleh penggunanya.


Menurut Siregar (2008), karakteristik perpustakaan elektronik dalam lingkungan perpustakaan adalah sebagai berikut: 
  1. Akses terhadap perpustakaan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, dapat diakses dari mana dan kapan saja; 
  2. koleksi dalam bentuk elektronik akan terus meningkat dan koleksi dalam bentuk cetak akan menurun; 
  3. Koleksi dapat berbentuk teks, gambar dan atau suara; 
  4. Penggunaan informasi elektronik akan terus meningkat dan penggunaan bahan tercetak akan menurun; 
  5. Pengeluaran anggaran informasi akan beralih dari kepemilikan kepada pelangganan dan lisensi; 
  6. Pendanaan untuk peralatan dan infrastruktur akan meningkat; 
  7. Penggunaan bangunan akan beralih dari ruang koleksi ke ruang studi; dan 
  8. Pekerjaan, pelatihan dan rekrutmen akan berubah.

Pendapat Siregar di atas, maka perpustakaan elektronik lebih tepat dipersamakan dengan perpustakaan digital. Perpustakaan yang andal di masa depan adalah perpustakaan yang memiliki kemampuan akses yang tiggi dengan bantuan teknologi informasi terhadap ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, perpustakan digital merupakan perpustakaan yang dimotori oleh keunggulan teknologi. Sistem dan manajemennya telah didukung oleh teknologi serta koleksi-koleksinya berupa teknologi digital.

Dalam perencanaan sistem informasi dikenal siklus hidup pengembangan system, SDLC (Systems Development Life Cycle), kegiatan yang dipertimbangkan dalam perencanaannya meliputi investigasi (identifikasi), analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan (dan evaluasi)


Aspek terpenting pengelola dalam perencenaan sistem informasi menyeluruh adalah keterlibatan langsung pengelola dalam tahap perencanaan, rancang bangun, dan penerapan. Keterlibatan pengelola dalam perencanaan atau rancang bangun dikarenakan:
  1. Keterlibatan pengelola diperlukan untuk meyakinkan pengembangan yang tepat waktu, akurat, dan informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh pendapatan atau impak potensial dan pengendalian biaya.
  2. Kegunaan sistem dalam berbagai bidang akan mempunyai dampak pada sumber daya manusia dan struktur organisasi yang harus diketahui sedini mungkin dan direncanakan dalam keseluruhan pengembangan dan penerapan sistem.
  3. Adanya kebutuhan untuk meyakinkan bahwa sasaran kegiatan yang tepat dalam pertimbangan dapat dicapai secara berkesinambungan.


Dalam merencanakan pembangunan perpustakaan digital, perencana atau pengembang harus memiliki data dasar tentang sistem yang sudah ada atau berjalan. Data dasar tersebut dikumpulkan berdasarkan kondisi  riel yang ada di lapangan. Data dasar tersebut dapat dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner atau pengamatan di lapangan.
Dengan berlandaskan data dasar tersebut, perencana atau pengembang dapat membuat gambaran tentang kondisi yang ada sekarang,  kondisi riel yang diinginkan dalam setahun ke depan dan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memelihara dan mengembangkan sistem yang baru dibangun.

Sistematika Grand Desain

Sistematika grand desain pembangunan perpustakaan digital berisi tentang :

1.     1.      Pendahuluan

Menjabarkan latar belakang permasalahan, tujuan pembangunan atau pengembangan sistem, ruang lingkup dan sistematika pelaporan.

2.     Tinjauan terhadap sistem

Informasi dasar lembaga, tinjauan terhadap sistem yang sedang berjalan serta analisis dan evaluasi sistem

3.      Perancangan Sistem Global

Menjelaskan hasil identifikasi terhadap sistem yang sudah dan sedang berjalan, pemecahan masalah, spesifikasi kebutuhan pemakai dan batasan perancagan sistem.
Identifikasi sistem berisi hasil pemantauan berdasarkan wawancara dan  pengamatan terhadap setiap bagian dari sistem yang terlibat. Kompetensi dan kapasitas sumberdaya manusia, kondisi yang ada dari infrastruktur baik hardware ataupun softwarenya.
Hardware yang ada misalnya keberadaan komputer server, pengolahan, pelayanan, perlengkapan lain seperti hub, kabel LAN, switch, UPS, scanner, printer, wireless access point, konektor dan sebagainya.  Pengamatan terhadap hardware biasanya berdasarkan spesifikasinya.

4.      Rencana pengembangan sistem dari waktu ke waktu yang dituangkan dalam jadwal kegiatan. 

Rencana pengembangan terhadap sumberdaya yang ada baik dana, sumberdaya manusia dan infrastruktur berdasarkan waktu.

 

5.   Kesimpulan dan saran  

Kesimpulan dan saran berisi rekomendasi dari  perancangan global yang  dilakukan, perhatian yang harus diberikan oleh stack holder dan pengambil kebijakan  terhadap kelemahan sistem yang akan dibangun dan saran perbaikannya.


Dengan memperhatikan  system  informasi yang diperlukan dalam pengelolaan perpustakaan elektronik maka data-data yang diperlukan untuk membangun perpustakaan elektronik punharus dipersiapkan agar semua materi, koleksi perpustakaan bahkan SDM siap mengoperasionalkan perpustakan elektronik.

Inisiasi 4 -Prosedur Akses (keterjangkauan) Data
Dalam sebuah sistem informasi seperti halnya perpustakaan, prosedur akses terhadap data atau informasi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat pengakses informasi perpustakaan sangat banyak dan bervariasi penggunannya. Apabila prosedur akses kurang diperhatikan, maka terjadinya kerusakan data yang tersimpan dalam gudang data atau server akan mempunyai peluang yang besar. Kondisi demikian akan sangat merugikan perpustakaan baik dari segi ekonomis ataupun teknis.
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure, ID-SIRTII, mencatat sejumlah insiden sepanjang tahun 2009 yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan kriminal menurut peraturan perundangan yang berlaku terutama KUHP, UU No. 11/2008 tentang ITE, UU No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan ketentuan lainnya.  Kejahatan yang menonjol antara lain: pencurian identitas dan data (sumber daya informasi) serta pembajakan akun (email, IM, social network).

Sebagian besar kejahatan belum dapat ditindaklanjuti oleh Kepolisian karena keterbatasan sumber daya dan akses, terutama menyangkut pemeriksaan oleh penegak hukum Indonesia kepada penyelenggara layanan asing di luar negeri walaupun UU ITE telah mengaturnya.
Oleh karena itu prosedur akses harus diatur sedemikian rupa, sehingga dari segi data akan aman dan dari segi akses menjadi lebih mudah dan cepat. Aksesibilitas menjadi semakin kompleks apabila penggunaan komputer sudah dalam bentuk jaringan baik lokal (Local Area Network, LAN) atau jaringan yang lebih luas (Wide Area Network, WAN).

Hierarki Data

Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun ke dalam sebuah hirarki,  mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling komplek.

  1. Basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
  2. Berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek.
  3. Record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu
  4. Fixed length record, semua field dalam record memiliki ukuran yang tetap.
  5. Variabel length record, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end of record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record)
  6. Field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.
  7. Fixed length field, memiliki ukuran yang tetap.
  8. Variabel length field, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda.
  9. Byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (1 byte= 1karakter)
  10. Bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin, yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2 macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.

Mempercepat Akses Data

Untuk meningkatkan akses data banyak cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan mengatur karakteristik file, mengeset hierarki data dan tata letak file dalam media penyimpanan.  Pengaturan kembali tata letak media dikenal dengan Disk Defragmentation.  Tata letak file yang tidak teratur atau fragmentasi akan memperlambat performa sistem komputer secara keseluruhan. Dalam proses defragmentasi, komputer akan melakukan pencarian untuk mengumpulkan / menyatukan kembali file-file yang tersebar tersebut sebelum bisa diakses.


Keamanan Jaringan

Jika sering bekerja dengan jaringan, maka tidaklah mengherankan mengapa keamanan jaringan perlu difikirkan otentifikasinya. Jaringan komputer atau yang yang lebih luas lagi internet merupakan sistem terbuka (open system) dimana semua orang dapat masuk ke komputer milik orang lain yang terhubung di dalam internet. Sistem terbuka juga mensyaratkan bahwa tidak ada ‘batasan’ bagi orang lain untuk masuk ke dalam jaringan kita, misalnya dengan menggunakan web browsing, akses ftp  dan lain sebagainya.
Semua kegiatan termasuk bisnis sekarang ini memerlukan akses yang tetap terhadap data yang terbagi-bagi, seperti inventori, catatan pelanggan dan database karyawan. Aplikasi yang penting, seperti email  dan sumber-sumber informasi seperti Web server, juga memerlukan jumlah peyimpanan yang terus bertambah untuk melayani kebutuhan kegiatan organisasi.
Apabila kita bekerja dalam jaringan, fasilitas sekuritas jaringan harus diaktifkan. Salah satu keunggulan jaringan (networking) adalah adanya fasilitas untuk mengamankan data-data penting terhadap pengguna yang tidak berhak.  Fasilitas keamanan jaringan sebenarnya telah disediakan oleh hardware. Namun seringkali dianggap tidak cukup sehingga harus ada tambahan keamanan dengan menggunakan software.
Sistem keamanan jaringan seringkali diupayakan dengan menggunakan firewall. Bentuk pengamanan jaringan menggunakan hardware lainnya yaitu dengan memaksimalkan fungsi firewall pada komputer.  Internet firewall, dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, adalah salah satu mekanisme pengamanan yang paling banyak dipakai saat ini. 
Dengan memahami karakter jaringan, pola akses keterjangkauannya, serta tatacara perlindungan datanya, diharapkan manajemen data yang terjadi pada jaringan dapat berjalan sesuai perencanaan bisnis organisasi.


Inisiasi 5 - Prosedur penyimpanan data (preservasi ) elektronik

Prosedur Penyimpanan data (preservasi)elektronik

Dalam melakukan pengelolaan informasi, salah satu hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah masalah penyimpanan data.  Informasi yang sudah dipublikasikan perlu diarsipkan dengan baik dan dilengkapi dengan sistem temu kembali yang baik pula, sehingga apabila diperlukan setiap waktu dapat tersedia dengan mudah, cepat dan lengkap. Di perpustakaan, informasi baik bibliografi ataupun artikel lengkap yang disimpan di server perlu dikelola dengan baik agar tidak terjadi kerusakan atau perubahan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk membangun sistem tersebut perlu dibuatkan prosedur akses dan penyimpanan data yang tepat.

Media penyimpanan data di dalam komputer disebut sebagai memori, storage atau gudang. Dalam hal ini, pengertian memori terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: internal memory dan external memory. Internal memory merupakan suatu memori yang terletak di dalam Center Processing Unit (CPU). Istilah lain yang sering digunakan untuk media penyimpanan adalah internal storage, main memory, memori utama atau hanya disebut sebagai memory. Sedangkan media penyimpanan yang berada di luar CPU dikatakan sebagai external memory. Kadangkala disebut juga dengan secondary storage, external storage atau backing storage.

Jenis Media Penyimpanan

Media rekam elektronik adalah media rekam dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Media rekam elektronik secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu media bentuk khusus, media magnetik, media optik dan media memori.  Kecuali media bentuk khusus dan magnetik, media rekam elektronik dapat menyimpan semua jenis data baik citra bergerak, citra diam, teks, grafik, peta, suara, dan bentuk multimedia lainnya.

Media penyimpanan data utama (internal storage) termasuk ke dalam jenis media penyimpanan elektronik  mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Secara keseluruhan operasinya bersifat elektronik sehingga operasinya sangat cepat dan handal,
• Karena operasinya yang elektronik, data hampir bisa diakses sekaligus dari memori utama,
• Dalam waktu kurang lebih seper-juta detik suatu item data dapat dipanggil kembali,
• Kecepatan akses yang tinggi membantu kecepatan pemrosesan.
Beberapa media penyimpanan
Media Penyimpanan Berbasis Film
Media Penyimpanan Magnetik (Magnetic Storage Media)
Media Penyimpanan Optikal (Optical Disc)

Inisiasi 5-Evaluasi Perangkat Lunak

Evaluasi Perangkat Lunak

Perkembangan teknologi informasi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dielakkan lagi pengaruhnya. Imbas dari perkembangan tersebut menyeruak ke segala bidang termasuk bidang kearsipan. Sebagai orang yang berkecimpung di bidang kearsipan tentunya perkembangan tersebut harus direspons dengan baik. Kondisi tersebut apabila direspons secara positif akan sangat menguatkan eksistensi arsiparis sebagai pengelola kearsipan yang merupakan bagian dari pengelola informasi.
Apabila selama ini peran pengelola kearsipan dalam suatu organisasi masih dipandang kurang baik, maka dengan kemampuan mengadopsi perkembangan teknologi informasi tersebut akan mengubah image yang selama ini melekat pada diri pengelola bidang kearsipan (arsiparis).
Dengan semakin derasnya arus masuk produk perangkat lunak dari luar negeri di satu sisi akan menguntungkan pengguna, karena pilihan produk dan harga menjadi lebih banyak. Namun di sisi lain cukup mengkhawatirkan, karena di Indonesia belum ada institusi yang secara aktif bertugas membuat standar dalam pengukuran kualitas perangkat lunak yang masuk ke Indonesia. Akibatnya perangkat lunak akan beragam jumlah dan jenisnya, namun kurang disertai dengan jaminan kualitas yang baik.  Apabila masalah kualitas sudah diterapkan dengan ketat oleh produk-produk perangkat lunak lokal Indonesia, maka tentunya akan semakin meningkatkan daya saing di tingkat internasional.


Kualitas perangkat lunak (software quality) sudah menjadi tema kajian dan penelitian yang turun-temurun dalam sejarah ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering).
sebuah perangkat lunak dikatakan berkualitas apabila memenuhi tiga ketentuan pokok, yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan pengguna – yang berarti bahwa jika perangkat lunak tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas;
  2. Memenuhi standar pengembangan perangkat lunak – yang berarti bahwa jika cara pengembangan perangkat lunak tidak mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan sulit atau tidak tercapai, dan
  3. Memenuhi sejumlah kriteria implisit – yang berarti bahwa jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat dipenuhi, maka perangkat lunak yang bersangkutan tidak dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik.

Peninjauan terhadap kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: internal dan external quality characteristics. Karakteristik kualitas eksternal merupakan bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para penggunanya, sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan dengan pengguna, namun lebih terfokus kepada karakteristik dari sebuah perangkat lunak. Software Quality didefinisikan sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun, terutama  dalam hal fungsi dan unjuk kerja perangkat lunak, standar pembangunan perangkat lunak yang terdokumentasi dan karakteristik yang ditunjukkan oleh perangkat lunak.

Ada 3 hal yang ditekankan dari definisi tersebut, yaitu:
  1. Kebutuhan perangkat lunak adalah fondasi dari ukuran kualitas perangkat lunak, jika perangkat lunak tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitasnya pun akan berkurang.
  2. Penggunaan suatu standar dalam konteks pembangunan perangkat lunak, maka jika perangkat lunak tersebut tidak memenuhi standar, maka akan dianggap kurang berkualitas.
  3. Kualitas yang secara langsung diutarakan seperti kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaannya. Dalam poin ketiga, tidak banyak syarat yang dibuat, namun kualitas perangkat lunak akan dipertanyakan jika tidak memenuhi kedua kebutuhan ini (kemudahan penggunaan dan pemeliharaan).

Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik-karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna. Karakteristik yang dimaksud yaitu contra-productive characteristics dan neutral characteristic. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan untuk mengetahui relevan atau tidaknya perangkat lunak tersebut dalam memenuhi kebutuhan suatu organisasi. Perangkat lunak yang diinginkan adalah tidak mempunyai perbedaan dan tidak adanya kontra produktif dari karakteristik suatu perangkat lunak yang diinginkan.


inisiasi 6 -Kriteria Evaluasi Perangkat lunak

Kriteria Evaluasi Perangkat Lunak

Evaluasi terhadap suatu sistem bertujuan untuk memastikan tingkat performa atau nilainya.  Salah satu pedoman yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas perangkat lunak adalah yang dikeluarkan oleh Organisasi Internasional untuk standarisasi. Organisasi ini mengeluarkan suatu standar kualitas perangkat lunak dengan menguraikannya dalam bentuk kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah perangkat lunak, apakah dari prosesnya ataupun produknya. Namun selain dari lembaga ISO, terdapat pula beberapa kriteria lain yang ditambahkan oleh pakar perangkat lunak untuk melengkapi kriteria yang dikeluarkan ISO.

International Organization for Standardization (ISO) adalah lembaga penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional dari setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO.
Organisasi ini didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standarisasi internasional untuk apa saja.
Meski ISO adalah organisasi non pemerintah, namun kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya. Dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah.
ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standarisasi peralatan elektronik. Penerapan ISO dalam sebuah perusahaan berguna untuk:
  • Meningkatkan citra perusahaan,
  • Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan,
  • Meningkatkan efisiensi kegiatan,
  • Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act),
  • Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan,
  • Mengurangi risiko usaha,
  • Meningkatkan daya saing,
  • Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan,
  • Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal.

Kualitas perangkat lunak tidak saja ditentukan oleh hasil evaluasi terhadap produknya, namun juga harus dilihat dari segi jaminan selama dalam prosesnya, SQA (Software Quality Assurance).
Software Quality Assurance (SQA) atau jaminan atas kualitas perangkat lunak merupakan jaminan kualitas dalam pengawasan terhadap proses dan metode rekayasa/development/enginering perangkat lunak.  Dengan kata lain SQA menunjukkan audit dari sistem manajemen kualitas terhadap  sistem software yang dibangun. Audit ini didukung oleh satu atau beberapa standar yang sudah ada, seperti  ISO 9000, CMMI, dan IEEE.
SQA menunjukkan keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak seperti desain, coding, pengendalian kode sumber, review kode, manajemen perubahan, manajemen konfigurasi, dan manajemen pelepasan/rilis.  Berbeda dengan Software Quality Control yang terdiri dari review kebutuhan, pendokumentasian dan testing. Wilayah kerja pengendalian kualitas perangkat lunak meliputi pengendalian produk dan jaminan kualitas.
Dengan mempelajari uraian diatas gambaran secara umumnya adalah software yang kita gunakan dalam mengelola informasi hendaknya yang dapat dipertanggungjawabkan secara sistem dan berkualitas dalam pengelolaannya.


Inisiasi 8-Prosedur Penyimpanan Data (preservasi ) Elektronik

Prosedur Penyimpanan Data (preservasi ) Elektronik


Dalam melakukan pengelolaan informasi, salah satu hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah masalah penyimpanan data.  Informasi yang sudah dipublikasikan perlu diarsipkan dengan baik dan dilengkapi dengan sistem temu kembali yang baik pula, sehingga apabila diperlukan setiap waktu dapat tersedia dengan mudah, cepat dan lengkap. Untuk membangun sistem tersebut perlu dibuatkan prosedur akses dan penyimpanan data yang tepat.


Media penyimpanan data elektronik

Media penyimpanan data di dalam komputer disebut sebagai memori, storage atau gudang. Dalam hal ini, pengertian memori terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: internal memory dan external memory. Internal memory merupakan suatu memori yang terletak di dalam Center Processing Unit (CPU). Istilah lain yang sering digunakan untuk media penyimpanan adalah internal storage, main memory, memori utama atau hanya disebut sebagai memory. Sedangkan media penyimpanan yang berada di luar CPU dikatakan sebagai external memory. Kadangkala disebut juga dengan secondary storage, external storage atau backing storage.
Dalam kehidupan sehari-hari, otak manusia juga dapat dianalogikan sebagai internal memory, memori utama atau memori yang ada di dalam diri manusia. Kemudian, buku, kertas, gambar foto ataupun rekaman suara, juga dapat dikatakan sebagai external memory dari manusia. Dikatakan external memory karena berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data yang terletak di luar tubuh manusia
Agar data yang ada di dalam external memory tersebut dapat berfungsi untuk manusia, maka data-data tersebut, juga harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam internal memory,
Media rekam elektronik adalah media rekam dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Media rekam elektronik secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu media bentuk khusus, media magnetik, media optik dan media memori.  Kecuali media bentuk khusus dan magnetik, media rekam elektronik dapat menyimpan semua jenis data baik citra bergerak, citra diam, teks, grafik, peta, suara, dan bentuk multimedia lainnya.
Kebutuhan masyarakat akan cepatnya layanan dan akses terhadap informasi menyebabkan diterimanya media rekam elektronik ini menjadi media yang sangat dominan dan tidak terpisahkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi. Kemudahan dalam layanan informasi ini ditunjang dengan sistem jaringan yang sekarang merupakan kunci terselenggaranya distribusi informasi tanpa batas waktu dan tempat.
Kendala yang mungkin dihadapi adalah aspek legal media rekam elektronik ini. Rentannya media elektronik ini terhadap kerusakan baik yang diakibatkan oleh virus, debu, temperatur, kelembaban dan bahkan vandalisme dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam mengamankan media penyimpanan data. Selain itu, mudahnya akses terhadap media rekam ini akan mengakibatkan data atau informasi yang terekam dapat diubah atau dimanipulasi.


Media penyimpanan data utama (internal storage) termasuk ke dalam jenis media penyimpanan elektronik  mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Secara keseluruhan operasinya bersifat elektronik sehingga operasinya sangat cepat dan handal,
  • Karena operasinya yang elektronik, data hampir bisa diakses sekaligus dari memori utama,
  • Dalam waktu kurang lebih seper-juta detik suatu item data dapat dipanggil kembali,
  • Kecepatan akses yang tinggi membantu kecepatan pemrosesan.

Media rekam berbasis film adalah media yang sering digunakan dalam bidang kearsipan, terutama untuk merekam informasi yang bersifat pandang dengar, baik citra bergerak, citra statik maupun rekaman suara. Media film, terutama yang dibuat setelah tahun 1950 berbahan dasar cellulose acetate adalah media yang aman. Oleh karena itu, sering disebut sebagai safety film. Dalam media film dapat terekam berbagai bentuk atau jenis arsip, antara lain arsip film (citra bergerak), negatif foto dan slide (citra statik), microform (citra statik).


Media Penyimpanan Magnetik (Magnetic Storage Media) diantaranya,
  1. Pita Magnetik
  2. Hard Disk
  3. Floppy Disk (Disket)
  4. Zip, merupakan media penyimpanan magnetik dengan head yang sangat kecil dan dapat menampung data hingga 750 MB.
  5. Memory Card (Flash Memory Card)
  6. USB Flash Disk (Flash Drive atau USB Keys)

Dengan mempelajari perangkat penyimpanan elektronik, Anda nantinya akan dapat memperkatekan masing-masing media simpan lengkap dengan karakteristik yang dimiliki dari masing-masing media simpan tersebut.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url