Preservasi dan Konservasi Media Informasi


          Rangkuman Materi Mata Kuliah Preservasi Dan Konservasi Media Informasi


Pada umumnya media yang digunakan pada bahan pustaka adalah kertas, baik dalam bentuk buku, surat kabar, naskah, peta, gambar, dokumen dan bahan cetakan lainnya. Selain itu, ada juga perpustakaan yang memiliki koleksi foto dan negatif foto. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagi perpustakaan yang telah maju sudah melengkapi koleksinya dengan bentuk mikro (mikrofilm dan mikrofish), rekaman suara, film, penyimpan data elektronik, CD-ROM dan lain-lain. Semua koleksi tersebut pasti akan mengalami kerusakan. Pelestarian bahan pustaka sangat diperlukan untuk menunjang fungsi perpustakaan dalam melaksanakan jasa perpustakaan dengan mengusahakan kondisi bahan pustaka terpelihara sebaik mungkin dan siap pakai.

Kata preservasi dan konservasi yang kita sepakati diterjemahkan menjadi pelestarian berasal dari bahasa Inggris didefinisikan sebagai berikut. Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John M. Echools dan Hassan Sadily, kedua kata ini mempunyai arti yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan dan pengawetan, sedangkan preservasi berarti pemeliharaan,penjagaan dan pengawetan.

Di lingkungan perpustakaan, arsip dan museum belum ada kesepakatan dalam menafsirkan kedua kata tersebut mempunyai arti yang lebih luas, yaitu mencakup unsur-unsur pengelolaan, keuangan, cara penyimpanan, tenaga, teknik dan metoda untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik bahan pustaka. Konservasi adalah teknik yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran. Menurut sumber lain yang menyangkup pelestarian bahan pustaka, kata konservasi mempunyai arti yang lebih luas.

Prinsip-prinsip konservasi yang ditulis dalam buku terbitan Unesco tahun 1979 memiliki beberapa tingkatan dalam kegiatan konservasi, dan masing-masing dapat diterjemahkan sebagai berikut.
1.    Tindakan preventif untuk melindungi bahan pustaka dengan mengendalikan
kondisi lingkungan dan melindungi bahan pustaka dari kerusakan lainnya,
termasuk cara penanganan. Penanganan yang berhubungan langsung dengan
pada bahan pustaka, kerusakan oleh udara lembab, faktor kimiawi, serangga
dan mikroorganisme harus dihentikan untuk menghindari kerusakan lebih
lanjut.

2.    Memperkuat bahan yang sudah rapuh dengan memberi perekat atau bahan
penguat lainnya.

3.    Memperbaiki koleksi yang telah rusak dengan jalan menambal menyambung,
memperbaiki jilidan dan mengganti bagian yang hilang agar bentuknya
mendekati keadaan semula.

4.    Membuat kopi dari bahan asli, termasuk membuat bentuk mikro dan foto
reproduksi.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari penjelasan-penjelasan di atas, adalah:
pemakaian kata konservasi dan preservasi masih rancu. Namun demikian kita anggap saja kedua kata ini mempunyai arti yang sama, yaitu pelestarian. Selanjutnya pelestarian ini akan meliputi kegiatan pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan dan reproduksi.

Dengan demikian, silakan Saudara diskusikan:
- Apa yang dimaksud dengan konservasi preventif? Jelaskan!
-  Berikan Apa tujuannya?
- Siapakah yang bertanggung jawab atas program pelestarian bahan pustaka?


    Mahasiswa sekalian, bahan pustaka adalah salah satu unsur penting dalam suatu sistem perpustakaan, sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal. Bahan pustaka di sini berupa terbitan buku, berkala (surat kabar dan majalah), serta bahan audiovisual seperti audio kaset, video, slide, dan sebagainya.
Pelestarian bahan pustaka tidak hanya menyangkut pelestarian dalam bidang fisik, tetapi juga pelestarian dalam bidang informasi yang terkandung di dalamnya.
Maksud pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.
Fungsi Pelestarian
Fungsi pelestarian menjaga agar koleksi perpustakaan tidak diganggu oleh tangan jahil, serangga dan jamur yang tumbuh di ruang lembab.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pelestarian bahan pustaka adalah :
1.manajemennya
2. sumber daya manusianya
3. ruang pelestarian dan peralatan yang diperlukan
4.dana




MIKROFILM
Arti : berbagai jenis microfilm yang lazim digunakan di perpustakaan merupakan bentuk lain dari bahan tercetak (buku, majalah, surat kabar, dll) yang mengandung informasi berupa tekstual, ilustrasi, tabel, gambar, dan sebagainya. Bentuk mikro dapat berupa gulungan mikrofilmm, mikrofis, aperture card, ultrafis, dan micro-opaque.
Kelebihan koleksi Bentuk Mikro:
1.    Penghematan ruangan penyimpanan: kendala kekurangan ruang penyimpanan akibat bertambahnya koleksi setiap saat dapat diatasi dengan kegiatan alih bentuk koleksi menjadi bentuk mikro
2.    Keamanan: koleksi bentuk mikro tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang oleh pengguna, karena memerlukan alat baca khusus yang tidak mungkin dimiliki pengguna di rumah. Bentuk mikro juga tidak pernah out of print (dapat diduplikasi kapan saja dengan biaya yang murah)
3.    Mudah direproduksi dan diubah bentuknya: jika memiliki master negatifnya mudah untuk diduplikasi maupun di-print out dalam kertas dengan reader printer.
4.    Mudah diakses: selama pengindeksannya baik, konsisten, dan mudah diikuti maka para peneliti akan dengan mudah mengikuti petunjuk pemakaian bentuk mikro sesuai dengan indeks. Penempatannya jauh lebih compact dan mudah ditemukan (tidak memerlukan ruang yang luas)
5.    Tidak menyimpang dari bentuk aslinya: jika pemotertannya dilakukan dengan baik dan teliti pasti hasilnya tidak akan menyimpang dari bentuk aslinya tetapi mungkin hanya sedikit mengalami distorsi
6.    Ekonomis: biaya produksi, pengiriman, penyimpanan, dan reproduksinya jauh lebih murah daripada koleksi tercetak
Sumber: http://yuni-nurjanah.blog.undip.ac.id/files/2010/03/Pelestarian-Bahan-Pustaka-Presentasi-5.pdf




Survai Lingkungan Penyimpanan Bahan Pustaka
dari Ir.Herwati - Senin, 24 Maret 2014, 21:00
Salah satu prinsip dasar perpustakaan adalah “Perpustakaan diciptakan olehmasyarakat sebagai lembaga sosial”.
Ini berarti “Masyarakat harus menentukan arah pengembangan perpustakaan, dan perpustakaan harus menyesuaikan diri dengan arah tersebut”.
Masyarakat sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi saling memberi dan saling menerima, memiliki harapan dan keinginan yang berbeda-beda merupakan subyek yang harus dilayani oleh perpustakaan secara merata dan optimal.
Mengacu pada dan didukung dengan literatur lainnya maka aktivitas dalam perpustakaan perguruan tinggi dapat dikelompokkan menjadi bidang pendidikan, pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, pengembangan profesi, dan kegiatan penunjang lainnya.
Aktivitas pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi merupakan aktivitas dalam pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka, penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka, dan pelayanan informasi.
Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka merupakan serangkaian kegiatan untuk menyimpan koleksi dalam jajaran yang rapi sehingga memudahkan proses temu kembali informasi dan kegiatan untuk merawat, menjaga dan melestarikan bahan pustaka agar dalam keadaan baik.


Kita ketahui bahwa buku bukan merupakan tumpukan kertas yang berdiri sendiri, tapi merupakan struktur yang satu sama lain saling terikat. Struktur buku terdiri dari: segi, foredge, kertas hujungan, badan buku, papan jilidan, ikatan timbul, groove, tulang pita kapital dan sebagainya. Agar struktur itu tidak lepas satu sama lainnya, maka buku perlu dijilid.
   
Jika mahasiswa sekalian ke perpustakaan ataupun ke toko buku maka akan menjumpai berbagai bentuk buku atau bahan pustaka. Bervariasinya bentuk buku mempengaruhi jenis penjilidan.
Tujuan penjilidan
Memberikan perlindungan bagi bahan pustaka agar bahan pustaka tersebut mencapai umur yang semaksimal mungkin.
Syarat bahan yang digunakan untuk penjilidan
a.     Kertas atau lembaran kertas harus bebas asam (free-acid-paper)
b.     Bahan perekat tidak dibuat dari bahan kimia yang berbahaya.
c.     Material yang digunakan dalam penjilidan, sampul buku, kotak,dll, semuanya harus berkualitas baik untuk memastikan material tersebut tidak mengakibatkan kerusakan kimia terhadap bahan pustaka
Alasan Penjilidan di Perpustakaan
a.    Jilidan di penerbit tidak sesuai untuk pemakaian perpustakaan.
b.    Jilidan sudah rusak.
c.    Menyatukan terbitan berseri.
d.    Keamanan
e.    Memperpanjang umur bahan pustakakaan
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url